Sabtu, 03 September 2011

PROTEIN FIBROUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah human genome project dinyatakan tuntas, maka era teknologi DNA akan beralih ke era baru, yaitu teknologi Protein. Lebih dari 100.000 protein yang berbeda terdapat dalam tubuh manusia sehingga penentuan struktur dan fungsinya akan merupakan pekerjaan raksasa abad ini. Mereka telah membangun pusat penelitian bioscience, seperti RIKEN, yang memiliki fasilitas lengkap dan mutakhir. NMR terbesar didunia merupakan salah satu instrumen yang terdapat di RIKEN. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi mengenai struktur dan fungsi protein manusia yang nantinya akan bermanfaat bagi dunia kedokteran, farmasi, biologi dll (Hertadi, 2009). Di dalam setiap sel yang hidup, protein merupakan bagian yang sangat penting. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah air. Kekurangan protein dalam waktu lama dapat mengganggu berbagai proses dalam tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yang dihadapi yaitu seberepa pentingnya pengaruh atau protein fibrous pada tubuh kita, struktur, fungsi dan bagaimana jika tubuh kita kekurangan protein fibrous. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah biokimia tentang protein fibrous yaitu untuk memenuhi tugas pertengahan semester mata kuliah biokimia. Dan penulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa pentingnya peran protein fibrous pada tubuh manusia/kita, sruktur, dan fungsi. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Protein Protein asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama“. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Menurut Aiko (2011), protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Apabila tulang dan kitin adalah beton, maka protein struktural adalah dinding batu-batanya. Beberapa protein struktural, fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh a dan b-keratin yang terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural lain ada juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen. Di dalam tubuh manusia terjadi suatu siklus protein, artinya protein dipecah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil yaitu asam amino dan atau peptida. Terjadi juga sintesis protein baru untuk mengganti yang lama. 2.2 Struktur Protein Bagaimana suatu protein dapat memerankan berbagai fungsi dalam sistem makhluk hidup? Jawabnya adalah terletak pada strukturnya. Struktur protein terdiri dari empat macam struktur. Struktur pertama adalah struktur primer. Struktur ini terdiri dari asam-asam amino yang dihubungkan satu sama lain secara kovalen melalui ikatan peptida. Informasi yang menentukan urutan asam amino suatu protein tersimpan dalam molekul DNA dalam bentuk kode genetik. Ø Struktur primer, Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida. Struktur sekunder, Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler. Ø Struktur kuartener, Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul hemoglobin manusia yang tersusun atas 4 subunit. 2.3 Klasifikasi protein Menurut Abun (2006), berdasarkan bentuk, kelarutan dan komposisi kimianya, protein dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok : a. Protein Globular Protein globular adalah proyein yang berbentuk bulat. Protein globular rantai peptidanya melilit padat, contohnya adalah enzim, antigen dan hormon. Protein globular dapat dipecah lebih lanjut menjadi albumin (larut dalam air, dapat terkuagulasi oleh panas, terdapat pada telur, susu, darah dan tanaman), globulin darah, dan gunanya sebagai cadangan protein yang terdapat dalam biji tanaman), dan histon (protein dasar yang berberat molekul rendah, larut dalam air, terdapat dalam inti sel yang bergabung dengan deoxyribonucleic acid - DNA). b. Protein Konjugasi Protein konjugasi adalah gabungan antara protein dan non protein. Contoh yang termasuk dalam kelompok ini adalah fosfoprotein (kasein dalam susu, fosfitin dalam kuning telur), glikoprotein (sekresi lendir), lipoprotein (memberan sel), kromoprotein (hemoglobin, hemosianin, sitokrom, flavoprotein) dan nukleoprotein (gabungan protein dengan asam nucleic yang terdapat dalam inti sel). c. Protein Serat/Fibrosa Protein fibrosa adalah protein hewani yang tidak larut yang pada umumnya tidak dapat dihancurkan oleh enzim penghancur. Protein fibrosa rantai-rantai peptidanya seperti filamen yang memanjang. Contoh yang termasuk protein fibrosa adalah kolagen (protein yang berperan dalam hubungan jaringan), elastin (terdapat dalam jaringan yang elastis seperti arteri dan tendon) dan keratin (yang terdapat dalam rambut, kuku, wool dan kuku mamalia). 2.4 Protein Fibrous Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama serat otot. Menurut Biotechpark (2011), ciri protein fibrous : · Sedikit atau tidak ada struktur tersier. · paralel rantai polipeptida panjang. · Cross hubungan pada interval membentuk serat panjang atau lembaran. · Biasanya tidak larut. · Banyak peran struktural. · Mis keratin pada rambut dan lapisan luar kulit, kolagen (jaringan ikat). Menurut Setiawati (2009), protein pada kulit dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu (1) protein yang tergolong fibrous protein meliputi kolagen (yang terpenting), keratin, dan elastin; (2) protein yang tergolong globular protein meliputi albumin dan globulin. 2.5 Komponen Penyusun Protein (Fibrous) Protein dibuat dari satu atau lebih ikatan asam amino. Ikatan ini disebut polypeptida sebab asam amino berikatan bersama asam amino yang disebut ikatan peptida. Protein masuk ke dalam tubuh akan dicerna dengan berbagai enzim pencernaan untuk mendapatkan hasil akhir asam amino. Asam amino akan diserap ke dalam tubuh. nurut Hidayat (2011), ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam amino berbeda. Dari gambar tersebut tampak bahwa asam amino serin, asam aspartat dan leusin memiliki perbedaan hanya pada jenis gugus R saja. Berikut nama-nama asam amino, yaitu : No Nama Singkatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Alanin (alanine) Arginin (arginine) Asparagin (asparagine) Asam aspartat (aspartic acid) Sistein (cystine) Glutamin (Glutamine) Asam glutamat (glutamic acid) Glisin (Glycine) Histidin (histidine) Isoleusin (isoleucine) Leusin (leucine) Lisin (Lysine) Metionin (methionine) Fenilalanin (phenilalanine) Prolin (proline) Serin (Serine) Treonin (Threonine) Triptofan (Tryptophan) Tirosin (tyrosine) Valin (valine) Ala Arg Asn Asp Cys Gln Glu Gly His Ile Leu Lys Met Phe Pro Ser Thr Trp Tyr Val BAB III PENUTUP Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut antara lain: · Katalisis enzimatik Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein. · Transportasi dan penyimpanan Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin. · Koordinasi gerak Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela. · Penunjang mekanis Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa · Proteksi imun Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain. · Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis DAFTAR PUSTAKA Hidayat. 2011. Asam Amino Komponen Penyusun Protein. http://hernandhyhidayat.wordpress.com/asam-amino-komponen-penyusun-protein/ Aiko. 2011. Analisis Protein. http://www.scribd.com/doc/52687535/analisis-protein Abun. 2006. Protein dan Asam Amino pada Unggas. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/protein_dan_asam_amino_pada_unggas.pdf Hertadi, Rukman. 2009. Miracle Of Protein. http://ppi-kabbekasi.blogspot.com/2009/07/miracle-of-protein.html Biotechpark. 2011. Protein. http://www.biotechpark.org.in/misf/HTML/protein.html

Related Posts by Categories



1 komentar:

  1. Nice Post :)
    The Good article ..
    Spirit're always to work ..

    Permission Promotion ..
    Joined yukk SEO and Blog Contest Competisi ..
    for more please check at:
    http://seocontest.century21.co.id/2011/

    Quite interesting and tempting prize

    Previously thank you ^ _ ^

    BalasHapus

"Be A Real Moeslem" © 2008 Template by:
SkinCorner